Pendahuluan
Cetak ploter menjadi pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan hasil cetakan dalam ukuran besar, presisi tinggi, dan detail tajam baik untuk keperluan arsitektur, teknik, desain grafis, atau presentasi akademik. Namun, untuk mendapatkan hasil cetakan yang maksimal, Anda harus menyiapkan file dengan format, ukuran, resolusi, dan pengaturan yang tepat. Banyak kegagalan cetak terjadi bukan karena mesin atau tinta, tetapi karena file yang tidak disiapkan dengan benar.
Artikel ini membahas secara lengkap cara menyiapkan file yang ideal untuk cetak ploter, baik dalam format PDF, AutoCAD (DWG/DXF), CorelDraw (CDR), Adobe Illustrator (AI), hingga file grafis lainnya. Panduan ini sangat penting bagi mahasiswa, desainer, arsitek, maupun pengguna layanan percetakan.
1. Format File yang Didukung oleh Mesin Ploter
Berikut format file umum yang diterima oleh percetakan ploter:
PDF: Paling umum dan aman. Menjaga layout tetap rapi.
DWG/DXF (AutoCAD): Format teknis untuk gambar arsitektur/teknik.
AI/EPS (Illustrator): Cocok untuk desain grafis dan vektor.
CDR (CorelDraw): Umum di Indonesia, bisa di-export ke PDF.
TIFF/PNG/JPEG: Hanya untuk gambar statis, sebaiknya resolusi tinggi.
Tips: Jika ragu, konversikan ke PDF sebagai format universal.
2. Menyiapkan File PDF
PDF adalah format paling aman dan umum digunakan. Berikut langkah-langkahnya:
a. Atur Ukuran Halaman:
Gunakan ukuran standar cetak ploter seperti A3, A2, A1, atau A0.
Pastikan desain sesuai dengan ukuran akhir (bukan skala kecil yang diperbesar).
b. Gunakan Resolusi Tinggi:
Minimal 300 dpi untuk grafis dan gambar.
Hindari gambar yang buram atau pecah saat diperbesar.
c. Embed Font dan Gambar:
Selalu sematkan (embed) font agar tidak berubah di komputer lain.
Gambar harus disematkan, bukan hanya di-link.
d. Simpan dengan PDF/X atau High-Quality Print:
Format PDF/X sangat direkomendasikan untuk cetak profesional.
3. Menyiapkan File AutoCAD (DWG/DXF)
Untuk mahasiswa teknik dan arsitektur, AutoCAD adalah software utama. Berikut tipsnya:
a. Gunakan Layout (Paper Space):
Atur layout dengan skala 1:100, 1:200, atau sesuai kebutuhan.
b. Tentukan Ukuran Plot dan Area Cetak:
Gunakan plot area: "Window", lalu seleksi bagian yang ingin dicetak.
Pilih ukuran kertas sesuai (A1/A0).
c. Plot Style (CTB/ST2. Menyiapkan File PDF
PDF adalah format paling aman dan umum digunakan. Berikut langkah-langkahnya:
a. Atur Ukuran Halaman:
Gunakan ukuran standar cetak ploter seperti A3, A2, A1, atau A0.
Pastikan desain sesuai dengan ukuran akhir (bukan skala kecil yang diperbesar).
b. Gunakan Resolusi Tinggi:
Minimal 300 dpi untuk grafis dan gambar.
Hindari gambar yang buram atau pecah saat diperbesar.
c. Embed Font dan Gambar:
Selalu sematkan (embed) font agar tidak berubah di komputer lain.
Gambar harus disematkan, bukan hanya di-link.
d. Simpan dengan PDF/X atau High-Quality Print:
Format PDF/X sangat direkomendasikan untuk cetak profesional.
Gunakan style warna/lapisan yang konsisten (biasanya monochrome.ctb).
d. Preview Sebelum Plot:
Selalu preview hasil sebelum menyimpan ke PDF atau mencetak langsung.
e. Simpan Sebagai PDF dari Plot Dialog:
Gunakan "DWG to PDF" dari menu plot untuk ekspor langsung.
4. Menyiapkan File CorelDraw (CDR)
CorelDraw masih banyak digunakan di Indonesia, terutama di bidang percetakan:
a. Atur Ukuran Dokumen:
Gunakan ukuran yang sesuai (cm, mm, atau px) dengan ukuran akhir.
b. Convert Font ke Curve:
Tekan Ctrl+Q atau pilih menu "Convert to Curves" untuk menghindari font hilang.
c. Rasterize Gambar Bitmap:
Gambar beresolusi rendah sebaiknya diraster ulang di Corel agar tidak pecah.
d. Simpan sebagai PDF:
Gunakan preset "PDF/X-3" atau "High Quality Print" saat ekspor.
5. Menyiapkan File Illustrator (AI/EPS)
Untuk pengguna Adobe Illustrator:
a. Artboard Harus Sesuai Ukuran Cetak:
Misalnya 841mm x 1189mm untuk A0, dsb.
b. Expand Semua Objek:
Gunakan Object > Expand agar efek tidak hilang saat dicetak.
c. Embed Gambar dan Font:
Sama seperti PDF, pastikan semua elemen disematkan.
d. Simpan sebagai PDF atau EPS:
EPS hanya jika diminta oleh percetakan.
6. Menyiapkan File Gambar (TIFF, PNG, JPEG)
Jika desain Anda berupa poster atau peta dari Photoshop, QGIS, ArcGIS:
a. Gunakan Resolusi Tinggi:
Minimal 300 dpi untuk ukuran besar.
Hindari resize gambar kecil ke ukuran besar.
b. Format Rekomendasi:
TIFF (lossless) lebih baik dari JPEG.
c. Hindari Kompresi Berlebihan:
JPEG sebaiknya disimpan pada kualitas maksimal.
7. Tips Umum Agar File Siap Cetak Ploter
Simpan backup file asli dan versi PDF.
Gunakan warna CMYK (bukan RGB) untuk cetak.
Hindari menggunakan font dekoratif yang sulit dibaca.
Jangan terlalu banyak efek transparansi atau layer rumit.
Cek ukuran file (jangan terlalu kecil).
Gunakan nama file yang jelas (misal: Poster_TA_A1.pdf).
8. Hal-Hal yang Sering Menyebabkan Gagal Cetak
Font berubah saat dibuka di komputer percetakan.
File terlalu kecil atau pecah saat dicetak.
Layout tidak sesuai ukuran kertas.
Skala gambar tidak akurat (terutama AutoCAD).
Warna tidak sesuai karena masih format RGB.
9. Tips Saat Mengirim File ke Percetakan
Kirim dalam flashdisk, Google Drive, atau email.
Sertakan catatan: ukuran, jenis kertas, orientasi, jumlah cetak.
Kalau bisa, sertakan preview JPG sebagai referensi.
Tanyakan dulu format file apa yang mereka rekomendasikan.
10. Kesimpulan
Menyiapkan file dengan benar untuk cetak ploter adalah langkah penting agar hasil akhir maksimal. Setiap software dan format memiliki pengaturan khusus yang perlu diperhatikan. Mulai dari memastikan ukuran dokumen, resolusi gambar, hingga format file dan embedding font, semua harus disesuaikan agar hasil cetakan tajam, proporsional, dan sesuai harapan.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan menghemat waktu, biaya, dan terhindar dari revisi akibat file bermasalah. Pastikan untuk selalu konsultasi terlebih dahulu dengan operator percetakan jika Anda ragu.
Post a Comment for "Cara Menyiapkan File untuk Cetak Ploter (PDF, AutoCAD, dll)"